Resna Cooking Story: Berolahraga Pagi Di Situ Gede Kota Tasikmalaya

Thursday, August 3, 2017

Berolahraga Pagi Di Situ Gede Kota Tasikmalaya

Oleh : Resna Nata

     Di Kota Tasikmalaya ada beberapa tempat yang banyak dimanfaatkan untuk berolahraga pagi outdoor. Diantaranya alun - alun Kota Tasikmalaya, seputar komplek olahraga Dadaha dan di Situ Gede.

     Alun - alun Kota Tasikmalaya sempat sepi ketika kepemilikannya belum ditetapkan secara pasti menyusul dibentuknya Kota Tasikmalaya yang terpisah dari Kabupaten Tasikmalaya.  Setelah proses pemisahan aset selesai dan alun - alun menjadi milik pemerintah Kota Tasikmalaya, mulailah alun - alun dibenahi dan sekarang mulai ramai lagi dan banyak dimanfaatkan untuk jogging di pagi hari.

     Tapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang alun - alun melainkan Situ Gede Kota Tasikmalaya.  Situ Gede adalah objek wisata yang dikelola Pemerintah Kota Tasikmalaya.

     Untuk sampai di Situ Gede yang berlokasi di Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, kita bisa masuk melalui Jalan Ir. H. Juanda atau Jalan A.H. Nasution.  Saya lebih merekomendasikan jalur yang melalui Jalan A.H Nasution.  Alasannya jika kita memasuki jalan lingkungan yang menuju Situ Gede yang berawal dari Jalan Ir. H. Juanda kemungkinan untuk kesasar agak lebih banyak (hehe....), di jalur ini pada setiap perempatan tidak ada sama sekali papan penunjuk jalan yang mengarahkan kita menuju gerbang depan Situ Gede.  Sementara jika kita melalui jalan lingkungan yang berawal dari Jalan A.H Nasution, selain rutenya lebih pendek, ada beberapa rambu yang menunjukkan arah menuju gerbang utama Situ Gede.  Selain itu, pada rute ini sudah banyak rumah penduduk yang bisa kita jadikan sumber informasi jika kita masih ragu tentang rutenya.

     Seperti kebanyakan objek wisata yang dikelola pemerintah daerah, tarif masuk ke area wisata ini pun tidak mahal.

     Kita bisa datang di pagi hari untuk berolahraga di tempat ini karena memang tersedia jogging track bagi pengunjung yang ingin berjalan atau berlari ringan mengelilingi situ.

     Seiring waktu, dengan banyaknya pengunjung, di sisi kanan dan kiri jogging track semakin dipenuhi saung - saung yang menjajakan menu khas yakni ikan nila/mujair bakar dengan bumbu kunyit lengkap dengan sambal dan lalap matang daun singkong dan pepaya.

     Di satu sisi, keberadaan warung - warung ini menambah nilai Situ Gede menjadi sekaligus objek wisata wisata kuliner, namun di sisi lain mempersempit ruang gerak pengunjung yang ingin berlari ringan atau berjalan santai mengitari tempat ini.

     Jika anda ingin mengunjungi tempat ini untuk berolahraga pagi dengan membawa anak - anak, saya tidak menyarankan mengambil tantangan memutari situ, karena akan sangat melelahkan.  Ambillah satu jarak tertentu untuk kemudian kembali ke tempat semula.

     Selain berolahraga dan berwisata kuliner, di tempat ini juga tersedia fasilitas lain untuk menikmati keindahan panorama sekitar situ yakni rakit dan perahu .  Kita bisa menyewa rakit atau perahu untuk mengitari Situ.

     Di tengah situ terdapat pulau, yang konon di pulau tersebut terdapat makam Eyang Prabudilaya.  Ada berbagai versi cerita legenda tentang tokoh yang satu ini.  Sehingga Situ Gede juga ada yang menjadikannya sebagai objek wisata ziarah.

     Selain cerita legenda tentang Eyang Prabudilaya ada cerita legenda lain yang erat kaitannya dengan Situ Gede yakni misteri sebuah kampung yang (pada zaman dahulu) dinamakan Sinjang Moyang yang letak pastinya di masa lampau belum diketahui secara pasti.


   Di pagi hari, seusai berolahraga kita bisa mengakhiri aktivitas dengan menikmati menu khas Situ Gede yakni bakar ikan sambil menikmati pemandangan situ yang dihiasi dengan perahu yang berlalu lalang.

     By the way, warung - warung di Situ Gede juga bisa dijadikan tempat kumpul bersama teman seperti arisan atau sekedar bertemu sambil ngobrol - ngobrol.  Warung - warung di sini menyediakan tempat makan lesehan dengan menu khas yang hampir sama.

     Sayangnya, saya pernah punya pengalaman kurang menyenangkan ketika, karena area parkir lainnya sudah penuh, saya memanfaatkan area parkir di bawah (sebelah loket pintu masuk/tempat penjualan karcis), penataan tempat parkir menurut saya kurang begitu bagus.  Ada bagian dari area parkir yang membuat mobil tidak leluasa berputar arah saat hendak keluar.  Mungkin perlu pengaturan dimana seharusnya mobil di parkir dan dimana yang hanya dapat digunakan untuk parkir motor.

     Penataan warung - warung juga perlu dilakukan agar tidak menjadikan pemandangan Situ menjadi
sumpek karena warung - warung yang tidak tertata rapi.

     Hal lain yang juga agak kurang terpelihara dengan baik di Situ Gede adalah fasilitas mushola dan WC.  Meski masih terlihat bagus namun kebersihannya tidak dijaga dengan maksimal.

     Kelebihan berolahraga di tempat ini jika dibandingkan dengan fasilitas uang bisa dimanfaatkan untuk olahraga outdoor lainnya seperti Alun - alun Kota Tasikmalaya dan Komplek Olahraga Dadaha yang terletak di tengah kota mungkin adalah udara Situ Gede yang masih relatif lebih bersih dibandingkan yang lainnnya.

     bagi yang menyukai olahraga di tempat terbuka atau berwisata kuliner, Situ Gede dengan pemandangan alamnya bisa menjadi salah satu alternatif pilihan.

No comments:

Post a Comment