Resna Cooking Story: February 2017

Tuesday, February 28, 2017

Ragam Cake Panggang 'Jadoel' Bercitarasa Tradisional : Resep dan Cara Membuat Cake Pisang, Cake Gula Merah dan Cake Tape Singkong

Oleh : Resna Nata

     Cake - cake ini bukanlah makanan tradisional.  Namun penambahan bahan - bahan lokal seperti tapai singkong, santan, gula merah, pisang dan minyak kelapa membuat cake ini memiliki citarasa tradisional.

     Cake - cake ini sudah dikenal lama di kalangan ibu - ibu dan resepnya menyebar secara getok tular.   Ibu sendiri sudah memiliki resep ini dalam buku catatannya.  Bahkan satu cake kadang bukan hanya memiliki satu versi resep namun bisa dua hingga tiga resep.  Nama pemberi resepnya kadang dituliskan sebagai keterangan tambahan resep.

     Saya tidak tahu bagaimanan sejarah cake - cake ini, yang pasti karena banyak ibu - ibu tetangga juga tidak asing dengan jenis snack basah ini, saya ingin mengunggah resep ini ke dalam web blog 'Exploring Parahyangan' ini.

     Cake - cake ini sedang tidak 'trending' saat ini. Bahkan ketika saya me-remake Cake Pisang dan ibu saya menyajikan untuk rekan - rekan pengajiannya (yang kebanyakan sama - sama nenek - nenek  hehe......), beberapa rekannya mengungkapkan sudah sangat lama tidak membuat Cake Pisang di rumahnya.  Beliau - beliau ini tidak mencatat resepnya dan rata - rata sudah lupa takaran bahan dan cara pembuatan resepnya.

     Sesuai semangat melestarikan seni kuliner kreasi lokal, kendati mungkin tidak termasuk kategori 'authentic food' khas Priangan namun karena dulu sempat booming juga di daerah Priangan saya ingin menyajikan masing -masing satu versi resep dalam blog ini.

1.   Resep dan Cara Membuat Cake Gula Merah

Cake ini dikenal juga dengan sebutan Onbekuk/Ombekuk.  Mungkin berasal dari bahasa belanda yang dilafalkan dengan lidah lokal.  Ibu - ibu tetangga ada juga yang menyebut dengan istilah Sunda 'Bolu Gula Beureum'.  Bahan lokal yang digunakan dalam cake atau bolu ini adalah gula merah (brown sugar).  Saya lebih memilih penggunaan gula merah berbahan nira aren/enau daripada gula kelapa karena wangi gula aren lebih legit daripada gula merah kelapa.  Selain gula merah bahan tropis lain yang digunakan adalah bumbu spekuk yang berasal dari campuran beberapa rempah yang tersebar di Indonesia seperti bubuk pala dan kayumanis.

Wangi gula aren berpadu dengan bumbu spekuk menghasilkan aroma harum yang menggugah selera.

Kue ini termasuk salah satu penganan yang sangat disukai almarhum kakek dari ayah saya.  Dahulu Ibu sering membuatkan cake ini untuk bingkisan saat berkunjung ke rumah kakek.

Sebenarnya di Kota Tasikmalaya masih ada toko roti yang menjual bolu gula merah ini.  Bolu onbekuk yang dijual di toko ini biasanya berebentuk persegi.

Adapun resep dan cara membuat bolu Ontbijkoek versi keluarga saya di rumah  adalah sebagai berikut :

Bahan :
5 butir telur ayam
1/2 sendok teh ovalet
125 gram gula merah aren disisir
125 gram gula pasir
175 gram tepung terigu
1/4 sendok teh bumbu spekuk
seujung sendok teh vanili (saya gunakan ukuran sachet sebanyak satu sachet)
125 gram margarin dipanaskan hingga cair (panaskan hingga cair sebagian lalu aduk hingga cair seluruhnya)

Cara Membuat :
1.  Kocok telur dan ovalet dengan gula aren dan gula pasir hingga mengembang dan berjejak.
2.  Tuang tepung terigu yang telah diayak bersama dengan bumbu spekuk dan vanili, sedikit demi sedikit hingga tercampur rata.
3.  Tuangkan margarin cair yang sudah didinginkan, aduk rata kembali.
4.  Siapkan loyang yang telah diolesi margarin dan ditaburi terigu tipis - tipis.
5.  Bakar dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga matang.  Cake yang matang biasanya tidak menempel lagi ke dinding loyang, jika masih ragu bisa cek kematangan dengan lidi.

2.  Resep dan Cara Membuat Cake Pisang

Contain lokal dalam cake pisang adalah pisang dan minyak kelapa (jika menurut resep yang tercatat dalam buku catatan resep ibu saya).  Sayangnya saya baru 'ngeh' ada minyak kelapa kemasan di deretan display minyak sayur di supermarket langganan saya setelah cakenya jadi.  Pada waktu membuat cake, saya mengganti minyak kelapa dengan minyak sayur kemasan yang terbuat dari kelapa sawit.  Seingat saya,dulu ibu juga membuat cake pisang dengan minyak sawit.  Adapun jenis pisang yang digunakan adalah pisang raja yang disebut raja bulu di daerah Priangan.

Saya membuat cake pisang dengan mengadaptasi resep yang ada pada catatan resep ibu saya.  Komposisi bahan yang terutama saya ubah adalah pengembang dan emulsifier.  Saya menggunakan pengembang dalam takaran volume yang lebih sedikit dibanding resep aslinya.

Jika menginginkan volume cake yang lebih maksimal bisa dibubuhkan baking soda (sesuai resep aslinya) yang dimasukkan bersamaan dengan tepung terigu.  Tapi karena tanpa baking soda pun, cake ternyata tidak bantat maka saya memutuskan meniadakan baking soda (dan emulsifier) dalam pembuatan adonan cake.  Adapun resep dan cara membuat cake pisang yang saya remake di rumah adalah sebagai berikut :

Bahan :
5 butir telur ayam
250 gram gula pasir
225 gram tepung terigu
1 sachet (27 gram) susu bubuk
1/2 sendok teh baking powder
1 sachet (seujung sendok teh) vanili
7 - 8 buah (kurang lebih 400 gram) pisang raja matang, lumatkan
100 ml minyak kelapa/sawit

Cara Membuat :
1.  Kocok telur dan gula pasir hingga kaku dan berjejak.
2.  Masukkan tepung terigu yang telah diayak bersama susu bubuk dan baking powder, aduk rata hingga menyatu.
3.  Masukkan pisang lumat, aduk rata hingga menyatu kembali.
4.  Masukkan minyak sayur, aduk rata kembali.
5.  Tuang di loyang yang telah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu tipis.
6.  Bakar dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga matang.  Cake yang matang biasanya tidak menempel lagi ke dinding loyang, jika masih ragu bisa cek kematangan dengan lidi.

3.  Resep dan Cara Membuat Cake Tape Singkong

Mulanya saya menginginkan cake tapai dengan rasa yang sangat 'tape' tapi setiap penambahan kadar tape dalam adonan hasilnya cake semakin padat.  Akhirnya saya 'menyerah' dan menyesuaikan dengan resep aslinya.  Rasa tapenya terasa meski 'tipis'.


Bahan :
5 butir telur ayam
300 gram gula pasir
200 gram tepung terigu
1/2 sendok teh baking powder
1 sachet (seujung sendok teh) vanili
150 gram tape singkong dilumatkan
100 ml santan
50 gram margarin dicairkan

Cara Membuat :
1.  Kocok telur dengan gula hingga kaku dan berjejak.
2.  Tuangkan tepung terigu yang telah diayak bersama baking powder dan vanili, aduk rata.
3.  Masukkan tape lumat, aduk rata hingga menyatu kembali.
4.  Masukkan santan dan margarin cair yang sudah didinginkan, aduk rata kembali.
5.  Tuang di loyang yang telah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu tipis.
6.  Bakar dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga matang.  Cake yang matang biasanya tidak menempel lagi ke dinding loyang, jika masih ragu bisa cek kematangan dengan lidi.

Saturday, February 25, 2017

Kere Jaer : Resep dan Cara Membuat Dendeng Ikan Mujair/Nila Manis

Oleh : Resna Nata

     Ada beberapa alasan saya jarang menyajikan goreng ikan dengan bumbu dendeng manis.

Pertama, ikan dendeng manis membutuhkan banyak bumbu, setelah direndam semalaman, bumbu yang tidak terserap oleh ikan akan dibuang begitu saja dan melihat sisa bumbu terbuang percuma rasanya sayang sekali.

Kedua, karena tidak punya alternatif alat penjemur/pengering ikan seperti para - para di atasperapian/tungku, selalu ada kekhawatiran ikan yang sudah direndam bumbu semalaman tidak kering dalam satu hari sehingga akan memunculkan aroma ikan yang tidak segar.

Ketiga, karena mengandung banyak gula, diperlukan panas yang cukup dalam menggoreng ikan,  karena jika apinya terlalu besar akan membuat ikan cepat gosong sedangkan jika apinya terlalu kecil akan didapatkan ikan goreng yang 'alot'.

Keempat, karena kandungan gula pula, minyak yang digunakan untuk menggoreng ikan akan mudah berubah warna menjadi kehitaman sehingga jika ingin menghemat minyak, ikan digoreng bertahap dalam jumlah yang sedikit sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan keseluruhan proses memasak.

     Tapi sebagai alternatif sajian spesial, semua kerumitan itu harus dihadapi.

     Selanjutnya kendati judulnya 'Kere Jaer' (Kere Ikan Mujair), tapi di pasar biasanya ikan mujair dijual tanpa dibedakan dengan ikan nila (dijual bersama - sama, mungkin bahkan penjulanya pun tidak menyadari bahwa ikan mujair dan nila adalah dua varietas ikan yang berbeda), maka kemungkinan besar ikan yang dibuat 'Kere' (dendeng manis) terdiri dari ikan mujair dan ikan nila bisa saja terjadi.  Namun rasanya taidak menjadi masalah.

     Dan dalam posting kali ini saya ingin menyajikan 'Kere Jaer'.  Alhamdulillah, pada saat pembuatannya hari sedang sangat terik hingga dendeng/ ' Kere Jaer' nya kering dalam satu hari.

     Meski hari sangat terik, menjemur ikan di lingkungan di mana banyak tetangga memelihara kucing juga menjadi sedikit rumit.  Saya menjemur dengan menggantung "ayakan" tempat menjemur ikan agar tak mudah terjangkau si Mpus yang terus wara - wiri di bawah jemuran ikan hehe...

     Sebagai catatan, ikan yang dibuat kere/dendeng bisa ikan ukuran kecil ataupun ikan besar.  Jika yang dibuat berukuran kecil, diusahakan kere ini dibuat santapan 'kriuk' sedang jika ukurannya besar, saat penjemuran cukup bumbunya yang dibuat kering dan saat penggorengan ikan cukup dibuat 'matang' seperti goreng ikan pada umumnya.

     Bagaimana, tertarik membuat Kere Jaer sendiri?  Berikut resep dan cara membuat kere jaer yang saya buat di rumah.


Bahan :

1 Kilogram ikan Nila atau Mujair (isi 8)

Bumbu Halus :
8 butir bawang merah
4 butir bawang putih
8 cm kunyit
4 cm jahe
2 cm lengkuas
1 sendok makan ketumbar
2 mata asam jawa
1 1/2 sendok makan garam
200 gram gula aren


Cara Membuat :
1.  Bersihkan sisik ikan dan buang jeroannya, belah seperti kupu - kupu.
2.  Haluskan semua bumbu.
3.  Lumuri semua ikan dengan bumbu, diamkan kurang lebih 12 jam (semalam)
4.  Jemur ikan hingga kering
5.  Goreng ikan hingga matang.  Siap disajikan.