Resna Cooking Story: 2019

Sunday, October 6, 2019

Ragam Kue Pengisi Snack Box : Varian Kue Jadoel Berbahan Hunkwe Populer Kue Cente Manis / Cantik Manis / Jentik Manis, Hunkwe Pisang dan Talam Marmer

Oleh : Resna Nata

Seorang teman "bergumam" gara gara beberapa kali rapat mendapat snack box yang isinya "itu lagi - itu lagi".  Gumamannya yang pasti berisi kata inti "bosan".  Mungkin pengusaha snack nya kehabisan ide untuk mengisi box, atau mungkin pegawai perusahaan snacknya hanya expert pada pembuatan makanan tertentu saja.  Padahal banyak sekali kue tradisional yang layak untuk menjadi pengisi snack box yang cara pembuatannya simpel dan bahannya pun mudah didapat.

Kali ini saya ingin bercerita tentang kue kue berbahan hunkwe/hunkue/hungkue bercitarasa manis yang menurut saya layak dijadikan salah satu varian pengisi box.  Lengkap dengan cerita saya mencoba membuat/menyajikan kue tersebut.

Membuat kue merupakan salah satu jenis keterampilan yang bisa dipelajari siapa saja.  Dan karena kategorinya adalah keterampilan, maka semakin sering dipraktekan akan semakin luwes/lihai.  Bicara tentang bakat, saya percaya bahwa bakat hanya salah satu hal dari sekian banyak hal yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang.  Saya lebih percaya, ada atau tidak ada bakat dalam diri seseorang, faktor kegigihan lebih berperan untuk membuat seseorang terampil dalam satu bidang.  Dan faktor kegigihan bisa didorong oleh beragam motif entah karena minat/kesukaan atau kebutuhan.  Deuh, ngelantur lagi saya hihi...

Hunkue/hunkwe/hungkwe sebenarnya adalah sebutan untuk tepung bahan kue yang berasal dari kacang hijau.  Tapi saya tidak tahu pasti apakah semua produk berjudul "tepung hunkwe" yang dijual/didisplay di toko memang berbahan kacang hijau, mengingat sebagian besar harganya cenderung sangat murah.  Saya mendapat informasi bahwa banyak produk dengan kemasan bertuliskan "hunkwe" isinya adalah tepung sagu aren.  Tapi saya tidak bisa memastikan kebenarannya.

Hanya saja ketika membuat kue kue yang resep dan cara membuatnya akan saya sampaikan di bawah ini, hasil yang saya dapat ketika menggunakan tepung hunkwe kemasan (murah) yang saya beli di supermarket dan ketika mensubstitusikannya dengan tepung sagu aren yang saya beli kiloan di pasar tradisional, hasilnya sama saja.

Kue berbahan tepung hunkwe yang pernah saya buat adalah Cente Manis (Cantik Manis/Jentik manis), Talam Marmer dan Hunkwe Pisang.  Kue kue ini adalah kue kue yang sudah dikenal sangat lama di Indonesia.  Hebat juga kreatifitas orang orang zaman dulu dalam memanfaatkan beragam bahan yang ada di sekelilingnya.  Dari bahan yang nyaris sama bisa tersaji beberapa kudapan yang nampak berbeda.

1.  Resep dan Cara Membuat Kue Cente Manis/cantik Manis/Jentik Manis

Di masa kecil saya dulu, ada beberapa toko kue dan roti yang menjual snack baik tradisional maupun modern.  Dan kue cente manis ini termasuk yang ada di hampir setiap toko kue.  Biasanya disajikan dengan kemasan plastik tebal.  Dulu nampaknya tidak berasal dari satu produsen, karena jenis kue yang sama (cente manis) ini tampil dengan sedikit perbedaan.  Sekarang saya bahkan pernah masuk ke toko kue/snack dan tidak terdapat kue ini (mungkin produsennya sedang libur?).

Ternyata untuk menyajikan kue yang cantik, terkemas dalam plastik yang rapi itu pertama kali tidak semudah yang saya pikirkan.  Membungkus kue saat masih panas dengan adonan yang semi cair itu "sesuatu" banget hehe...Melipat plastik pembungkus berisi adonan semi cair yang panas itu buat saya awalnya benar benar menguji kesabaran.

Dengan takaran bahan yang saya tuliskan di sini diperlukan sedikit kecepatan agar adonan tidak keburu dingin yang akhirnya tidak bisa dikemas dengan cantik, padahal memaksakan diri membungkus di awal saat adonan sangat panas/masih agak cair juga tidak mudah.

By the way, akhirnya saya menemukan trik/cara yang sedikit mudah untuk membungkus kue cente manis dengan plastik ini.  Yakni dengan menuangkan sekitar 2 sendok adonan ke sekitar 5 - 8 buah kemasan pembungkus terlebih dulu, baru bungkus plastiknya dilipat dimulai dari bungkus yang pertama kali dituang.  Dengan cara begini saya tidak harus membungkus kue dalam kondisi ekstra panas, namun adonan masih bisa dibentuk dengan rapi

Berikut resep, bahan dan cara membuat kue cente manis yang saya buat di rumah :



Bahan
125 gram tepung hunkwe
300 gram gula pasir (lebih baik gunakan jenis yang putih)
1/4 sdt garam
1000 ml santan dari 1 butir kelapa parut
2 lembar daun pandan, robek, ikat
50 gram sagu mutiara rebus
Plastik tebal ukuran 15x20 cm                                                                                                   

  1. Cara Membuat :
  2. 1. Lebih dulu rebus sagu mutiara, didihkan air sek
  3. itar 500 ml, masukan sagu mutiara, rebus 3 menit, diamkan 1/2 jam, rebus kembali 3 menit (ulang jika sagu mutiara belum bening), saring di air mengalir (harus bersih dari air perebusnya karena bisa mengubah warna adonan hunkwe) rendam dalam air bersih. Pastikan sagu mutiaranya matang (berwarna bening)
2.  Satukan santan, tepung hunkwe, gula pasir, garam dan daun pandan di wajan. Aduk dengan whisk sampai semua bahan larut
3.  Rebus adonan hunkwe dengan api cenderung kecil sambil diaduk terus dengan sutil kayu hingga meletup letup dan matang merata, lalu dilanjutkan dengan api besar hingga adonan matang sempurna (tidak berasa tepungnya) biasanya ditandai dengan warna adonan berubah lebih bening (Cicipi saja)
4.  Masukan sagu mutiara rebus, aduk rata hingga meletup letup kembali 
5.  Angkat dan bungkus adonan hangat hangat dengan plastik kurang lebih 2 sdm, lipat plastik kanan kiri (panjang) dan atas bawah dengan rapi 

Catatan : saya menggunakan plastik ukuran 20x30-05 yang dibelah 2 dan dibagi 2, biasanya jika kita beli plastik tebal ditawari 05 atau 08 (lebih tebal), pilih yang 05 saja.

2.  Resep dan Cara Membuat Kue Hunkwe Pisang

Selain disajikan dengan cantik dihias butiran sagu mutiara, hunkwe juga bisa disajikan cantik dengan hiasan irisan pisang.  Resep dan cara membuatnya hampir sangat mirip dengan kue cente manis, tapi penampilannya nampak sedikit berbeda.


Bahan :
125 gram hunkwe
300 gram gula pasir
1/8 sdt garam
1 sdt cokelat bubuk
1000 ml santan dari 1 butir (350-400 gram) kelapa parut
3 buah pisang (pilih yang manis dan berwarna kuning cerah)
Plastik tebal ukuran 20x15 cm untuk membungkus

Cara Membuat 
1. Rebus pisang dalam air mendidih selama 5-7 menit, angkat, tiriskan. Setelah dingin potong potong serong sekitar 0,5 cm. Saya merekomendasikan penggunaan pisang kepok jenis yang berdaging buah kuning

2.  Aduk hunkwe, gula, garam, cokelat dan santan hingga larut merata. Rebus hingga mendidih dan matang, gunakan sutil kayu yang tipis ujungnya, aduk terus agar tidak mengerak. Gunakan api yang cenderung kecil terlebih dahulu agar hunkwe matang merata dilanjutkan dengan api besar hingga adonan matang sempurna

3.  Letakkan irisan pisang di tengah plastik pembungkus, tuang adonan hunkwe di atas pisang. Lipat dan rapikan bagian kanan kiri dan atas bawah plastik pembungkus

Catatan
-  Tentang plastik pembungkus, lihat resep cente manis yang sudah saya tulis

-  Jika ingin lebih praktis, tidak ribet dengan proses pembungkusannya, hunkwe pisang bisa dibuat berlapis menggunakan loyang atau menggunakan cetakan kue kecil kecil.  Jika ingin membuat kue berlapis dengan loyang, adonan dibuat sebagian sebagian.  Letakkan pisang di bagian bawah loyang, lalu tuang adonan pertama, setelah dingin letakkan pisang kembali dan tuang sisa adonan yang dimasak berikutnya

3.  Resep dan Cara Membuat Talam Hunkwe Marmer

Dari tiga resep yang akan saya tampilkan dalam cerita kali ini, resep terakhir merupakan resep hunkwe dengan cara pembuatan paling mudah.  Kue dengan penyajian rerakhir ini bisa dibekukan di freezer dan menjadi jajanan yang disebut Es Gabus.


Bahan :

250 gram tepung hunkwe
450 gram gula pasir (bisa gunakan 600 gram jika suka manis)
2 liter santan dari 1,5 butir kelapa
1/4 sdt garam
3 lembar daun pandan, robek robek,ikat
2 sdt cokelat bubuk cairkan dengan 50 ml air panas matang

Cara Membuat :
1.  Campurkan santan, tepung hunkwe, gula pasir, garam dan daun pandan dalam wajan, aduk terlebih dulu hingga larut dengan whisk

2.  Letakan wajan di atas kompor, gunakan api kecil, aduk terus dengan sutil kayu hingga meletup letup matang merata lalu besarkan apinya sambil terus diaduk hingga matang sempurna(berwarna agak bening dan tidak terasa tepungnya

3.  Matikan apinya, sisihkan sekitar 1/3 bagian adonan ke wajan yang lain, masukkan cokelat bubuk yang telah dicairkan, aduk rata hingga meletup letup kembali. Yang 2/3 bagian dibiarkan tetap putih.

4.  Tuang sebagian adonan putih ke dalam loyang yang telah dibasahi air, lalu tuang di tengah tengah loyang sebagian adonan cokelat. 

5.  Tuangkan kembali sebagian adonan putih di tengah tengah loyang, dan terakhir sisa adonan putih. Buat motif dengan tusuk sate yang diputar putar

6.  Dinginkan, balik loyang setelah bagian pinggir talam dilepas dari dinding loyang dengan pisau dan potong potong setelah kue benar benar dingin.

Tuesday, September 24, 2019

Cara Menghasilkan Serabi / Sorabi / Serabi Tepung Beras Asli Tradisional Khas Parahiyangan Yang Berongga, Berserat Bagus Dan Kembung Tanpa Pengembang Sintetis

Oleh Resna Nata

       Lumayan lama saya tidak menulis cerita tentang pengalaman saya mencoba resep resep baru.  Sebenarnya selama tidak mengisi blog, saya tetap mencoba resep resep baru, hanya saja saya cuma mencatatkannnya di aplikasi instagram atau cookpad yang penggunaannya lebih mudah, cukup menggunakan handphone dan tidak perlu membuka laptop atau notebook.  Di aplikasi tersebut memang ada pembatasan jumlah karakter/huruf, sehingga untuk orang yang senang bercerita seperti saya, menuliskan pengalaman dengan harapan bisa memberikan gambaran lebih lengkap bagi orang lain yang akan mencoba jadi tidak cukup ruang.

      Menulis juga kadang butuh mood yang bagus, jika tidak mood biasanya tidak banyak ide yang terfikir atau tidak banyak pengalaman yang tertuang.  Halahhh...malah cerita apa ini saya ya heheh...

      Kali ini saya ingin bercerita tentang kue Serabi a.k.a Sorabi a.k.a Surabi yang banyak terdapat di sekitar saya.  Serabi ini sebenarnya kudapan tradisional yang tidak asing di Indonesia, meski masing masing daerah punya kekhasan sendiri sendiri.  Di Purwokerto, tempat saya dulu melanjutkan pendidikan sekitar tahun 90 an biasanya orang menjual serabi dengan perpaduan serabi asin dan manis (dengan pemanis gula aren) yang dibuat bercampur, biasanya adonan bagian bawah serabi asin lalu ditambah adonan serabi di atasnya (eh, masih gak ya ini?).  Ada serabi kinca, ada pula serabi dengan fermentasi.  Tapi di sini serabi yang saya bahas adalah serabi khas Parahiyangan.  Biasanya berbahan tepung beras dan disajikan bersama sambal oncom baik sambal oncom kering maupun

     Saya ingin membuat serabi tradisional yang otentik, dengan resep yang tanpa bahan kimiawi sintetis. Saya ingin membuat serabi yang berserat dan kembung secara alami seperti di penjual penjual serabi pinggir jalan.  Awalnya saya berkali kali mencoba dengan tepung beras kemasan, tapi selalu saja serabi yang saya buat tidak berongga.  Sampai akhirnya saya menyerah dan menambahkan food additive baking soda/soda kue, hasil akhirnya menurut saya malah kelihatan agak aneh, karena permukaannya jadi berlubang lubang tidak seperti serabi tradisional otentik yang saya inginkan.

     Akhirnya jadi ingat tukang serabi di kampung halaman ibu waktu saya masih kecil dulu, yang memulai aktivitasnya dengan membuat tepung beras sendiri.  Beliau membuat tepung beras dengan cara menumbuk beras di dalam "jubleg" batu besar dengan "halu".  Bertahap, sebagian sebagian diayak, dan butiran yang masih besar dan tidak tersaring dimasukkan kembali ke dalam "jubleg" untuk ditumbuk lagi.  Begitu terus hingga tersisa sedikit saja butiran yang tidak tersaring.

     Tentu saja saya tidak akan membuat tepung beras dengan cara seperti itu.  Saya melihat orang membuat tepung beras dengan cara menghaluskannya di jasa gilingan tepung.  Tukang giling tepung terdekat di rumah saya ada di pasar Pancasila.

     Kata ibu saya biasanya sebelum beras ditepung biasanya beras direndam terlebih dahulu.  Saya fikir ini dulunya sebagai upaya memudahkan proses penumbukan agar beras lebih empuk dan butiran tepungnya bisa lebih halus.  Nenek saya biasa mengupah orang untuk menumbuk beras jadi tepung, tapi bukan untuk membuat serabi melainkan untuk membuat kudapan bubur sumsum atau gorengan tempe.  

     Maka karena waktu yang leluasa bagi saya adalah di malam hari, maka proses perendamannya saya lakukan di malam hari dan ditiriskan sepanjang malam.

Berikut cara saya membuat tepung beras sendiri :

Bahan
1 Kg Beras kualitas baik
Air untuk merendam, lebihkan sekitar 2 cm dari permukaan beras

Cara membuat :
1.  Cuci bersih beras, lalu rendam selama kurang lebih 2 jam.
2.  Tiriskan beras dan biarkan semalaman dalam proses penirisan, baru pagi hari digiling.
3.  Jika ingin menyimpan tepung beras dalam waktu lama, jemur tepung beras hingga kering (saya biasanya menggunakan tampah anyaman bambu yang dialasi kertas koran) lalu dinginkan, dan baru masukkan ke dalam wadah kedap udara setelah dingin.

Catatan :
Serabi yang menggembung dan berserat dihasilkan dari tepung beras yang baru digiling (masih segar).  Tepung beras yang disimpan lama menghasilkan rongga serabi yang tidak terlalu bagus.

     Saya mencoba mendapatkan resep serabi dari penjual serabi, meski sedikit tidak yakin mereka akan membuka semua rahasianya.  Tapi setidaknya komposisi resepnya saya dapat.  Ibu penjual serabi bilang dia biasa membuat adonan serabi dengan bahan 5 kilogram tepung beras dengan 2 kilogram kelapa parut.  Beliau bilang tidak menggunakan santan dan memilih kelapa yang setengah tua.  Berdasarkan pengalaman saya, 1 butir kelapa tua memiliki berat daging antara 350 - 450 gram,  dengan mengambil rata rata berat kelapa adalah 400 gram maka 2 kilogram kelapa kira kira berasal dari 5 butir kelapa.  Jadi perbandingannya adalah sekitar 1 butir kelapa untuk 1 kilogram tepung.  By the way, saya bahkan bertanya jika tidak habis dalam sehari apakah adonan dibuang atau serabinya dibagikan ke tetangga.  Ibu tersebut mengatakan, adonan serabi bisa disimpan di kulkas.   Tapi saya kok merasa kurang mantap jika membuat serabi tanpa santan hehe..

     Kalau tips and trick nya saya sebenarnya sudah dapat lama, dari cerita tukang serabi di kampung halaman waktu saya kecil tadi, katanya adonan campuran tepung dan santan digilas dan dibanting banting selama beberapa waktu.  Perkiraan saya, hal tersebut dilakukan untuk "menangkap" udara (waduh, pilihan katanya bagaimana yah biar tidak terdengar konyol ?  hihi) agar serabinya berongga.

Sorabi/Serabi/Surabi Tepung Beras Tradisional Khas Bandung Kembung dan Berserat foto resep utama

Akhirnya dengan berbekal informasi yang saya dapat sepotong sepotong itu, saya mencoba membuat serabi.  Pertama kali mencoba dan berhasil sedikit menggembung dan berongga, senangnya luar biasa.  Setelah itu saya coba membuat adonan serabi dengan cara menggunakan mixer, rongganya bahkan lebih bagus lagi (malah berlebihan menurut saya sih).  Dan ternyata membuat serabi dari tepung yang dihaluskan sendiri (dengan mesin hihi) yang telah disimpan lama hasilnya tidak bagus, seratnya minim dan tidak kembung.


Berikut resep serabi yang saya buat :

Bahan

225 gram tepung beras haluskan sendiri yang masih baru (saya menggunakan jasa giling tepung di pasar)
25 gram tepung tapioka (agar sedikit kenyal)
100 gram kelapa muda kupas parut
1 sdt peres garam
500 - 550 ml santan (saya menggunakan 130 ml santan kemasan dicampur air)

  1. Cara Membuat :

1.  Uleni tepung dan kelapa parut dengan 200 ml santan sekitar 10 menit (lebih lama lebih baik), masukkan sisa santan, kocok dengan balloon whisk sampai menghasilkan banyak gelembung/busa (saya sekitar 15 menit, lebih lama lebih baik).

2.  Diamkan adonan minimal selama dua jam (lebih lama lebih baik, tapi jangan kelamaan nanti basi).

3.  Siapkan cetakan serabi, olesi cetakan dengan minyak sayur (saya menggunakan cetakan alumunium), panaskan dengan api sedang cenderung besar hingga jika diciprati air akan berdesis.

4.  Tuang adonan, tutup dengan tutup yang juga sudah dipanaskan (tutup cetakan juga harus panas agar kembung).

5.   Gunakan api yang cukup besarnya, api kecil membuat bagian bawah serabi menjadi alot, api yang terlalu besar membuat serabi cepat gosong meski bagian tengahnya masih mentah 


  1. Catatan : 
  2. -  serabi ini juga bisa dibuat tanpa santan, rasanya memang jadi kurang gurih tapi lebih kembung, dan takaran air di resep ini menghasilkan serabi yang sangat empuk, jika tidak suka serabi yang terlalu empuk, kurangi takaran airnya (sekitar 500 ml tergantung kondisi dan jenis beras yang dijadikan tepung).
  3. -  serabi juga sensitif air, jika terlalu encer serat yang dihasilkan jadi tidak terlalu bagus, saran saya coba dulu dengan 500 ml air (jika menggunakan santan kemasan, jika bukan santan kemasan coba dulu 475 ml), uji dulu membuat 1 buah serabi, jika dirasa kurang baru tambahkan sisa airnya.  Serabi yang terlalu kental biasanya bagian tengah (dan atasnya) sukar matang meski bagian bawahnya sudah gosong
  4. -  Pastikan cetakan benar benar panas termasuk tutupnya dan selalu lakukan kontrol apinya
  5. Serat yang ekstra banyak didapat setelah mencoba membuat adonan serabi dengan menggunakan mixer,   adonan serabi ini dimixer selama 15 menit dengan kecepatan sedang, dan serat yang terlihat seperti ini :
  6.                                            
  7. Serabi juga bisa dibuat tanpa parut kelapa (terbalik dengan resep ibu penjual serabi yang saya "wawancarai"), dan hasilnya seperti ini :
  8.