Resna Cooking Story

Saturday, January 1, 2022

Resep dan Cara Membuat Apem / Kue Mangkok Cantik, Apem Sakura Dengan Tapai Nasi dan Bahan Tambahan Lain Yang Bisa Membuat Apem Tapai Nasi Mekar

 Oleh : Resna Natamihardja

Kue mangkok atau apem adalah kue yang proses pembuatannya melalui proses fermentasi yang berbahan tepung beras.  Kali ini bahan fermentasi (biang) yang digunakan adalah tapai nasi, yakni beras yang dimasak terlebih dahulu hingga menjadi nasi lalu ditaburi ragi dan difermentasi selama sekitar 3 hari.  Adonan apem / kue mangkok sendiri biasanya difermentasikan lagi selama 12 hingga 18 jam agar mengghasilkan rongga rongga yang baik.

Sebelumnya saya pernah mencoba membuat kue mangkok mekar dengan pengembang tapai singkong.  Hasilnya kue mangkok dengan tapai singkong hasilnya hampir selalu mengembang sempurna dan cantic.  Resep kue mangkok mekar dapat ditemukan di blog ini dengan mengetik keyword “kue mangkok” di tab search.  Ada 2 resep kue mangkok di blog ini satu dengan pemanis gula pasir, lainnya menggunakan gula aren.

Proses coba berulang ulang membuat kue mangkok atau apem dengan pengembang / bahan fermentasi tapai nasi (hanya tapai nasi saja) belum pernah berhasil membuat merekah meski rongga rongga nya sangat bagus.  Sehingga membuat kue mangkok dengan pengembang murni tapai nasi hasilnya akan menjadi lebih cantik jika menggunakan cetakan dengan lekukan bunga.

Berikut resep kue mangkok / apem cantic dengan pengembang hanya tapai nasi, saya menyebutnya Apem Sakura :

Bahan :

Tapai Nasi :

300 gram nasi

1 buah ragi ceper (kata penjualnya untuk 1 kilogram bahan)

 

Bahan Lain :

350 gram tepung beras kemasan

250 gram gula pasir

500 ml air

 

Cara Membuat :

  1. Buat tapai nasi terlebih dahulu, nasi dihamparkan lalu ditaburi ragi yang telah dihaluskan.  Masukkan ke dalam wadah tertutup.  Diamkan 3 hari, setelah 3 hari jika belum akan digunakan bisa disimpan dulu di cooler
  2. Campurkan semua bahan, uleni hingga semua larut, diamkan sekitar 12 jam.
  3. Setelah 12 jam, saring dan beri pewarna (saya pink) diamkan kembali minimal 1 jam.
  4. Siapkan kelakat/dandang, jika pakai dandang jangan lupa bungkus tutupnya agar air tidak menetes ke kue.  Panaskan hingga airnya mendidih/dandang berasap.
  5. Siapkan cetakan, olesi dengan minyak sayur agar tidak lengket.  Tuang hingga tiga perempat cetakan (adonan akan mengambang tapi tidak mekar)
  6. Kukus dengan api sedang (saya sekitar 25 menit)

Penampakan apem tapai nasi dengan cetakan sakura seperti ini sebenarnya sudah cukup cantic kan ya heheh…  Rasa dan tekstur kue mangkok / apemnya pun sudah sesuai keinginan saya.  Tapi rasa ingin tahu saya membuat saya masih melanjutkan eksplorasi resep dan cara membuat dengan menambahkan beberapa bahan ke dalam adonan.  Keinginan saya adalah menghasilkan kue mangkok / apem tepung beras yang mekar merekah.

Bahan bahan tambahan makanan (food additive) yang pernah saya coba masukkan diantaranya bubuk minuman berkarbonasi, saya pakai merk Eno, minuman Pereda masalah pencernaan import sejenis Adem Sari di Indonesia (namun untuk Adem Sari saya belum pernah coba).  Produk minuman serbuk berkarbonasi yang saya pakai saya dapat di market place (semacam tokopedia) Selain itu saya coba resep kue mangkok atau apem tapai nasi dengan bahan tambahan minuman berkarbonasi (saya pilih sprite yang bening) dan baking soda.  Harapan saya bahan bahan ini akan membantu proses fermentasi yang dilakukan tapai nasi hingga kue mangkok / apem yang dihasilkan akan mekrok / mekar merekah.

 

Berikut resep dan cara membuat apem / kue mangkok dengan bahan tambahan Eno :

Bahan :

 

Tapai Nasi :

300 gram nasi

1 buah ragi ceper (kata penjualnya untuk 1 kilogram bahan)

 

Bahan Lain :

350 gram tepung beras kemasan

250 gram gula pasir

500 ml air

1 sdm peres Eno

Beberapa tetes pewarna makanan

 

Hasilnya, kue mangkok dengan pengembang tapai nasi plus serbuk minuman berkarbonasi Eno ini mengembang mekar merekah cantic dan kelebihan lainnya juga memiliki tekstur yang sangat ringan dan lembut seperti kapas

 


By the way, Eno, serbuk minuman berkarbonasi yang fungsinya untuk memperbaiki masalah pencernaan ini hampir tidak ada aromanya, sehingga aroma apem atau kue mangkok nya hampir tidak berubah dari aroma aslinya (kue mangkok / apem yang hanya menggunakan  tapai nasi).  Eno yang dijual di market place (semacam tokopedia) ini biasanya merupakan produk import dari negara tetangga, Malaysia.  Seingat serbuk minuman ini memiliki label halal.  Eno di market place tersedia / dijual dalam kemasan botol dan sachet (gramasi lebih kecil).

Melanjutkan rasa ingin tahu, saya mencoba bahan tambahan lainnya.  Kali ini saya menambahakan minuman berkarbonasi Sprite, dan resep dan cara pembuatan kue mangkok dengan sprite adalah sebagai berikut :

 

Bahan :

 

Tapai Nasi :

300 gram nasi

1 buah ragi ceper (kata penjualnya untuk 1 kilogram bahan)

 

Bahan Lain :

350 gram tepung beras kemasan

250 gram gula pasir

500 ml air

200 ml air soda sprite

Beberapa tetes pewarna Makanan

 

Kue mangkok dengan pengembang tapai nasi plus minuman berkarbonasi hasilnya juga mengembang dan mekar meski teksturmua tidak lembut dan ringan seperti dengan tambahan serbuk minuman berkarbonasi Eno.

Terakhir saya menambahkan baking soda dan soda kue ke dalam adonan.  Dengan penambahan baking soda maupun soda kue, kue mangkok atau apem lebih mengembang  tapi tidak mekar merekah, hanya saja pada cetakan mangkuk dengan volume adonan yang sama, hasil kuenya semakin naik di banding kue mangkok dengan pengembang tapai nasi saja.  Tekstur kue mangkok dengan baking soda / soda kue ini juga lebih ringan disbanding kue mangkok atau apem dengan tapai nasi saja.

Setelah mencoba dan mencicipi beberapa kue mangkok dengan tapai nasi dengan penambahan beberapa pengembang lain, saya sendiri lebih suka kue mangkok dengan tapai nasi saja, rasanya lebih natural.  Tokh, menyiasati penampilan kue agar Nampak lebih cantic bisa dilakukan dengan menggunakan cetakan berlekuk seperti yang saya pilih, menggunakan cetakan sakura.  Tapi semua kembali ke selera masing masing, jika suka yang ringan dan seringan kapas, bisa pakai resep dengan tambahan Eno.

Tuesday, December 28, 2021

Ragam Varian Snack Goreng Bungkus Kulit Lumpia Siap Pakai : Pisang Aroma Bandung, Karoket Isi Bihun, Lumpia Goreng Ala Lumpia Semarang, Cibay dan Martabak Asin Mini

 Oleh : Resna Natamihardja

Belakangan saya memutuskan aktif kembali di blog.  Berawal dari tanpa sengaja saya menemukan beberapa foto dan resep saya dari instagram dan cookpad yang awalnya merupakan cara saya menyimpan catatan hasil coba berulang,  tersebar di blog, media sosial dan lain lain yang bukan milik saya.  Sebenarnya saya tidak keberatan jika foto dan resep tersebut disebarluaskan oleh pihak lain selama yang bersangkutan menyebutkan sumber foto dan resep tersebut.  Prinsip saya, bahkan seandainya pun memiliki nilai komersil, rezeki tokh tidak akan tertukar.  Hanya saja sebagai manusia kadang saya kecewa, karena beberapa yang memanfaatkan foto atau resep tersebut lupa mencantumkan sumbernya.  Ini bisa saja mengakibatkan jika saya membuat tulisan di blog maka tulisan saya yang muncul lebih belakangan dibandingkan postingan tersebut bisa jadi dianggap plagiat.  Seperti isi tulisan saya kali ini.  Tapi ya sudahlah...(sediiiiiih heheh....).  Kita mulai saja cerita kali ini....mudah mudahan foto milik saya yang saya post di sini belum ada yang mendahului .....

Kulit lumpia merupakan produk yang sangat mudah didapatkan di pasar pasar tradisional di Kota saya.  Penggunaan kulit lumpia meluas sebagai bahan makanan yang dijadikan untuk berjualan jajanan.  Mulai dari Lumpia Basah, Pisang aroma, Karoket, Lumpia, Cibay, Martabak asin mini dan apalagi yah...

Kali ini saya akan menyajikan lima jajanan kaki lima yang menggunakan kulit lumpia ini :

1.  Pisang Aroma

Pisang aroma adalah sejenis variasi pisang goreng.  Biasanya untuk memperkaya rasa, ke dalam pisang aroma ditambahkan gula pasir dan cokelat (penjual pisang aroma kebanyakan mempergunakan muisjes atau cokelat beras)

By the way, yang saya ingat pisang aroma yang pernah saya cicipi di Bandung, bentuknya panjang, isinya pisang dibelah (bukan dipotong ya) empat, ada taburan gula pasir dan coklatnya.  Tapi saya pikir mengemasnya lebih cantik jika setelah dibelah empat, pisangnya dipotong dua (lebih pendek), jadi ujung ujung kulit lumpianya bisa dilipat sehingga terlihat rapi.  Untuk memperkaya rasa di rumah saya membuat pisang aroma yang selain ditambahkan meses juga potongan keju.

Bahan
2 buah pisang kapas, 1 pisang jadi 8 potong
8 sdm cokelat beras/meses
Keju cheddar kemasan 35 gram bagi 16 bagian
16 lembar kulit lumpia

2.  Karoket Bihun Ayam

Karoket biasanya berisi bihun yang dijadikan bihun goreng masak putih (standarnya memakai irisan wortel dan kol).  Di Kota Tasikmalaya, Karoket yang terkenal adalah Karoket Argasari. Jajanan kali lima murah meriah.  Tapi waktu itu saya membuat karoket yang di up grade nilai gizinya isinya ditambah ayam menjadi Karoket Isi Bihun Ayam


Bahan isi
1 keping (sekitar 100 gram) bihun (saya pakai merk Rosebrand), rendam air hingga setengah lunak
50 gram kol, iris tipis
1 batang (75 gam) wortel, iris halus
1 batang daun bawang, iris halus
150 gram fillet ayam, rebus, suwir

Bumbu halus
5 siung bawang putih
3 butir kemiri, goreng matang

3/4 sdt garam (tambah jika kurang)
1 sdt gula pasir
1 sdt kaldu bubuk
Seujung sdt merica

Cara membuat isi :
1. Tumis bumbu halus dengan api kecil hingga harum, masukkan air 200 ml, besarkan apinya biarkan hingga mendidih.
2. Masukkan garam, gula dan kaldu bubuk diikuti bahan lain, aduk hingga air terserap habis.
3. Cicipi dan sempurnakan rasanya. Angkat dan dinginkan.

Penyelesaian :
1. Bungkus 2 sdm tumis bihun dengan kulit lumpia (saya beli yang siap pakai), merekatkan dengan larutan terigu (1 sdt terigu dicampur sedikit air).
2. Goreng dengan api sedang hingga kecoklatan. Tiriskan dengan posisi berdiri.

Untuk 14 buah

3.  Lumpia Goreng Ala Lumpia Semarang

Di Kota saya hingga saat ini sebenarnya lumpia goreng dengan isian seperti ini bukanlah jajanan populer.  Saya suka Lumpia goreng dan Lumpia Goreng yang populer adalah Lumpia yang disebut Lumpia Semarang dan yang resepnya saya tulis disini adalah Lumpia Goreng ala ala Lumpia Semarang.


Bahan isi
350 gram bengkuang bersih, potong korek api
150 gram rebung, potong korek api
150 gram ayam fillet rebus, suwir

Bumbu halus
8 siung bawang putih
1/4 sdt ebi kualitas bagus

3/4 sdt garam
4 sdm kecap manis
1 sdt kaldu bubuk
Seujung sdt merica bubuk

300 ml air

Catatan :
Untuk sekitar 22 buah
Perekat menggunakan 1 sdt terigu dilarutkan sedikit air

4.  Cibay Isi Ayam

Cibay beberapa waktu lalu melejit menjadi jajanan kekinian.  Olahan bubur tapioka gurih yang dibungkus kulit lumpia.  Saya pernah menemui penjual Cibay di depan sebuah Kampus Universitas Negeri yang saat saya cicipi, rasa acinya cenderung tasteless, tawar, tapi saya lihat jualannya bertahan lama.  Mungkin karena jajanan ini mengandung aci / tapioka sehingga membuat kenyang tahan lama dan harganya murah meriah, bisa mengganjal perut saat tanggung beraktivitas di luar rumah.


Jika biasanya isian cibay tak sampai sesendok teh acinya dan kebanyakan hanya ditambah irisan bawang daun.  Kali ini di up grade lagi, selain ditambah suwiran ayam kurang lebih satu sendok teh, sesendok teh irisan bawang daun, acinya juga satu sendok makan.

Bahan Aci
50 gram tepung tapioka (saya pakai merk Rose Brand)
300 ml air
3/4 sdt garam
3/4 sdt gula pasir
3/4 sdt kaldu bubuk
Seujung sdt merica bubuk
3 siung bawang putih cincang halus, goreng kering

Rebus hingga warna tepungnya berubah bening

Bahan Ayam Suwir
150 gram ayam broiler, rebus, suwir
1/4 sdt garam
1/4 sdt gula pasir
1/4 sdt kaldu bubuk
Seujung sdt merica bubuk

2 batang daun bawang, iris halus
13 - 15 lembar kulit lumpia siap pakai

5.  Martabak Asin Mini

Penggunaan kulit lumpia paling populer adalah untuk membuat martabak asin mini.  Ibu ibu rumah tangga bahkan menggunakan tahu sebagai isian untuk menjadikan varian lauk dari tahu dalam hidangan sehari hari di rumah.  Tapi di sini saya akan mencatat resep martabak asin mini dengan isian telur. 


Bahan
15 lembar kulit lumpia, siap beli
1 sdt terigu dicampur 4 sdt air untuk merekatkan lipatan kulit

100 gram daun bawang bersih (dibuang kulit luar kering dan ujung daun), iris tipis
100 gram kol (bersih dari tulang daun) iris tipis
100 gram ayam, kukus, cincang
1/2 sdt peres garam
1/4 sdt merica
1/4 sdt kaldu bubuk
Gula pasir (Gula pasirnya diskip aja)
4 butir telur ayam

Catatan :

-Martabak mini yang  saya tampilkan fotonya di tulisan ini agak kehitaman karena saya memakai gula pasir, jadi martabak asin mininya  mudah gosong dan karena penggunaan telur yang banyak saat digoreng martabak asin mininya jadi pada kembung

Thursday, December 23, 2021

Resep dan Cara Membuat Soto Gurih Khas Priangan Timur : Soto Santan Sapi dan Soto Santan Ayam Khas Tasikmalaya

Oleh : Resna Natamihardja

Indonesia memiliki banyak varian resep soto, baik soto berbahan ayam maupun soto berbahan sapi.  Setiap daerah memiliki cita rasa dan kekhasan sendiri.  Soto bisa disajikan dengan kuah bening maupun kuah santan.  Soto biasanya disajikan hangat dengan nasi.

Jika wilayah Indonesia sebagai perbandingan terlalu luas, maka di Priangan Timur, khususnya Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran saja, soto khas "asli" masing masing wilayah tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Di Tasikmalaya, pada umumnya soto yang "asli" Tasik memakai kuah santan.  Andaipun ada soto dengan kuah bening biasanya memiliki "judul" soto lamongan atau soto madura.  Soto asli Tasik yang terkenal misalnya Soto sapi H. Didi yang berlokasi di beberapa tempat di Kota Tasikmalaya diantaranya di Jalan Tentara Pelajar, Jalan Sutisna Senjaya, Jalan HZ Mustafa, Jalan Empang dan lain lain, soto ini berbahan daging dan jeroan sapi.  Selain soto sapi juga ada soto ayam yang diantaranya berlokasi di salah satu gang Jalan HZ Mustofa depan Bank BNI 46 dan belokan Jalan Selakaso.  Soto khas Tasik biasanya hanya terdiri dari potongan daging dan kuah santan.  Tambahan yang sifatnya opsional adalah kerupuk kampung.  Sotonya biasanya berbahan ayam kampung tua.

Dan di Ciamis, soto yang terkenal diantaranya adalah soto Iyun yang berlokasi di dekat alun alun Ciamis.  Sotonya berkuah bening dengan potongan daging sapi dengan tambahan kacang kedelai.  

Sedangkan di Pangandaran, soto yang cukup legendaris adalah Soto Ayam Jarkomi yang sekarang dilanjutkan oleh generasi kedua nya.  Lokasi Soto  Jarkomi dan generasi keduanya adalah di Pasar Pangandaran.  Yang khas dari soto pangandaran adalah adanya taburan kerupuk merah, rebusan tauge pendek, soun dan kacang kedelai goreng.  Kuah Soto khas Pangandaran ini juga bening.  Soto sejenis ini juga banyak terdapat di area Ciamis Selatan yang berbatasan dengan Pangandaran (karena Kabupaten Pangandaran sendiri awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis) bahannya tak selalu ayam kampung seperti Soto Jarkomi, tapi ada juga yang berbahan ayam ras (broiler) sehingga harganya juga bisa lebih murah.

Kali ini saya akan menyajikan dua jenis soto khas Tasikmalaya, yakni Soto Sapi ala Soto Empang dan Soto Ayam ala Soto Selakaso.

1.  SOTO SAPI TASIK


Bahan :
500 gram daging sapi (saya pakai bagian yang berlemak)
2 liter air
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sendok makan peres garam (tambah jika kurang)
1 sendok makan peres gula pasir
Kaldu Bubuk (Optional)

Bumbu cemplung :
2 batang serai, potong serong 3 bagian
2 lembar daun salam
1 ruas jari jahe, geprek
1 ruas jari lengkuas, geprek
1 batang daun bawang, iris 2 cm

Bumbu halus :
10 butir bawang merah, iris tipis, goreng hingga harum
4 siung bawang putih, iris tipis, goreng hingga harum
1/4 sendok teh pala
1/2 sendok teh merica

Taburan :
Bawang merah goreng
Seledri, iris halus

Cara membuat :
1. Didihkan air, rebus daging sapi dengan api super duper kecil hingga empuk (lebih dari 1 jam, agar kaldunya keluar)
2. Angkat daging sapi, potong - potong.
3. Masukkan, bumbu cemplung, bumbu halus, garam dan gula ke dalam kaldu, didihkan hingga aroma bumbunya keluar. Masukkan santan, masak kembali hingga santan matang. Cicipi dan sempurnakan rasanya.
4. Sajikan hangat bersama nasi dengan taburan bawang merah goreng dan seledri iris

2.  SOTO AYAM KAMPUNG TASIK




Bahan
1/2 bagian (sekitar 1 kg bersih) ayam kampung tua,blansing dengan 2 liter air, buang air kotor
2500 ml air
700 ml santan dari 1 butir kelapa

Bumbu cemplung
1 batang serai, potong serong bagi 3
2 lembar salam
2 cm jahe geprek
2 cm lengkuas, iris

Bumbu halus
6 siung bawang putih
6 butir bawang merah
1/8 sdt merica halus
Tumis kering dengan 4 sdm minyak

1 sdm garam (tambah jika kurang)
2 sdm gula pasir (tambah/kurang tergantung selera)
1 sdt kaldu ayam bubuk

Pelengkap sajian
Kecap
Seledri iris halus
Kacang kedelai goreng

Buat kaldu (ayam,gula,garam) selama 1 jam dengan api super kecil. Masukkan bumbu cemplung, rebus kembali selama 1 jam. Masukan santan dan bumbu halus tumis, rebus hingga mendidih.

Sunday, December 19, 2021

Resep dan Cara Membuat Black Forest Tart, Tart Jadoel Full Kepingan Cokelat Untuk Jualan Yang Disukai Semua Usia

 Oleh : Resna Natamihardja

Salah satu alasan akhirnya saya mengubah fokus blog saya menjadi lebih luas karena saya ingin bercerita lebih banyak.  Dulu waktu saya baru menyelesaikan pendidikan, saya disambut fase negara (pilihan istilahnya berat ya heheh...) dalam kondisi yang terkenal dengan sebutan krisis moneter (ketauan tua nya yah heheheh...).  Dan sebagai fresh graduate, kesempatan kerja yang ada saat itu menjadi lebih sempit.  Tapi saya tidak memilih menunggu dalam diam, saya melakukan hal hal yang bisa mengisi waktu luang.  Saya memilih meng up grade pengetahuan di bidang yang sebenarnya tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan saya.  Saya justru mengambil kursus / pelatihan yang lebih banyak mengandalkan keterampilan tangan seperti hias kue (garneren kalau kata orang tua jaman baheula), menjahit bahkan hantaran pengantin.  Saya hanya mengikuti kursus / pelatihan tersebut di tingkat dasar nya saja.  Saya juga tidak mengambil kursus di tempat mahal, tapi memilih kursus di sanggar / balai milik pemerintah yang kebanyakan pesertanya hanya memiliki latar belakang pendidikan dasar.  Bukan apa apa, karena saya sendiri adalah orang dengan kondisi terdampak krisis moneter.  Tempat kursus seperti ini biayanya murah.  Sebenarnya menurut saya, karya yang dihasilkan dari proses pelatihan berbiaya murah tersebut tidak selalu harus jadi murahan.  Pada fase pengaplikasian, semua kembali ke selera peserta kursus tersebut.

Hasil kursus tersebut dapat di up grade lebih lanjut dengan kreativitas kita.  Waktu itu media sosial belum "booming" seperti saat ini, saya memilih melanjutkan up grading keterampilan saya dengan mempelajari dari buku buku yang bisa dibeli di toko buku (iyalah..heheh masak di toko material).  Waktu itu mempelajari keterampilan dasar seperti yang saya ambil dengan cara otodidak agak sulit karena belum ada media sosial yang bisa menampilkan video (atau udah ada dan saya tidak tau mungkin heheh).  Di buku buku yang membahas tentang keterampilan yang saya pelajari tersebut seringkali ditambahkan bonus berupa kepingan disk berisi video panduan.  Selain buku buku, juga banyak tabloid mingguan atau majalah yang menyajikan artikel yang berkaitan dengan keterampilan tersebut.  Salah satu yang saya ingat, di tabloid Nova saya bisa mendapatkan resep masakan atau cara mebuat baju (foto pakaian, pola sampai panduan jahit).  Atau bahkan ada tabloid yang isinya full informasi kuliner, mulai resep, jelajah tempat makan dll seperti tabloid Saji.

Salah satu hasil up grading saya adalah resep dan cara membuat tart black forest, saya lupa resep awal cakenya saya dapat dari mana (yang saya ingat resep cakenya dari tabloid atau majalah), tapi saya mempercantik tampilan cakenya dengan limpahan cokelat keping. Cara mencetak kepingan cokelat nya sih saya dapat dari tante saya.  Waktu itu di kota kecil tempat saya tinggal (Tasikmalaya), tidak mudah memperoleh  cetakan cokelat yang lucu lucu dan unik seperti sekarang.  Apalagi market place semacam tokopedia dll yang menjembatani kebutuhan costumer di kota kecil dengan produk yang dibutuhkan yang hanya tersedia di kota besar dengan harga murah, sama sekali belum saya kenal (saya bahkan gak tau udah ada atau belum hehe...).  Untuk menghasilkan kepingan cokelat yang cantik dan menarik saya menggunakan cetakan daun daunan, mulai daun pisang bahkan daun kembang sepatu.  Asalkan tidak beracun, saya pakai hehe.

Bagaimana saya menghasilkan cokelat keping cantik dengan cetakan yang ada di sekitar saya, cokelat compound yang sudah lumer karena ditim dioleskan dengan kuas ke daun pisang (yang sudah dipotong menyesuaikan ukuran dan ketinggian cake) atau disapukan dengan kuas begitu saya jika ukuran daunnya kecil.  Hasilnya cantik, meski memang jadi sedikit lebih ribet.

Dan yang paling membuat saya senang, saya bisa menghasilkan uang dari menjual tart ini.  Black forest ini banyak yang suka, mungkin karena limpahan cokelat yang menempel di kue nya.  Orang membeli tidak hanya untuk moment ulang tahun tapi untuk buah tangan jika berkunjung ke sanak family.  Banyak yang bilang Black Forest Tart saya sesuai dengan selera mereka, mungkin karena saya memilih cream yang lebih light, cocok untuk orang yang tidak terbiasa dengan limpahan cream rasa susu.  Dan yang pasti saya menjual tart dengan harga yang terjangkau banyak kalangan karena menggunakan bahan bahan lebih banyak made in dalam negeri bukan import.  Untuk orang yang baru mulai coba coba berwirausaha kecil, tanggapan customer seperti ini membuat hati saya senang dan sangat mempertebal percaya diri.

Saat saya baru mulai belajar berwirausaha ini saya mendapat pekerjaan dengan penghasilan lebih pasti.  Saya biasa mengerjakan pesanan di malam hari, dan saya senang dengan siklus kerja tersebut (sepertinya saya memang memiliki kecenderungan menjadi night person...).  Sementara pekerjaan saya harus dijalani pada pagi hingga sore hari.  Saya merasa belum sanggup untuk beraktivitas siang malam.  Akhirnya saya tidak melanjutkan usaha ini.

Kali sini saya akan tuliskan resep dan cara membuat Black Forest tart jualan saya, meski kue ini tidak lagi nge hits karena banyak varian kue tart baru yang kekinian saya pikir rasa cokelat dalam tart ini akan selalu memiliki penggemar tersendiri di kalangan penyuka cokelat.


1.  Resep Black Forest Cake

Bahan
5 butir telur ayam ukuran besar
125 gram gula pasir
1 sdt ovalet

75 gram terigu
50 gram maizena
25 gram cokelat bubuk
25 gram susu bubuk (saya 1 sachet/27 gram)

100 gram butter dicairkan
50 ml air

Catatan

- Ukuran loyang diameter 22 cm

Jika ingin tart yang lebih ajeg bisa ditambahkan baking soda atau soda kue.  Saya biasanya lebih pilih baking powder karena baking soda jika sedikit menggumpal atau kebanyakan akan menghasilkan rasa getir di lidah.  Tapi biasa nya saya masih cukup pede membuat tart tanpa tambahan baking powder / baking soda.

2.  Pelengkap Black Forest Tart

1/2 resep cream 
300 gram selai stroberi
300 gram cokelat compound (saya dark milk)
4 buah cherry tangkai
3 buah tanpa tangkai dipotong 2

Catatan :
- 1 keping cokelat cetak sekitar 3/4 sdt cokelat tim/leleh (tebal tidak sepenuh cetakan)

3.  Resep Cream

Bahan
500 gram shortening/margarin putih (saya pakai merk snow white)

larutan gula
500 gram gula pasir
1 sdt garam
2 sdm (1 butir) jeruk nipis
150 ml air panas

Cara Membuat :
1. Rebus sampai larut, dinginkan sebelum dimasukkan dalam shortening
2. Kocok selama 1 jam

Black Forest Tart ini dibuat dengan 2 layer cake dengan olesan selai ditengahnya, paduan cream segar, selai segar dan cokelat membuat rasa black forest ini tidak eneg.  Penampakan black forest setelah dipotong (maafkan belahan cake nya tidak rapi, lama tidak membuat tart, menjadikan tangan saya kurang luwes).  By the way foto black forest tart ini ini pertama kali dipost di instagram pada tanggal 9 September 2018



Kepingan cokelat pada black forest ini dibuat menggunakan cetakan yang sekarang bisa didapat tidak hanya di market place tapi juga di toko bahan kue terdekat dengan tempat tinggal saya.



Sebelumnya saya sudah bercerita bagaimana saat jualan dulu menggunakan cetakan alami dari daun daunan untuk mencetak kepingan cokelat.  Cokelat yang dicetak dengan potongan daun pisang nampak pada sajian black forest berikut :


Waktu membuat tart ini kebetulan cakenya hanya dibuat dalam satu layer saja, penampilan potongan cakenya begini

Sunday, October 6, 2019

Ragam Kue Pengisi Snack Box : Varian Kue Jadoel Berbahan Hunkwe Populer Kue Cente Manis / Cantik Manis / Jentik Manis, Hunkwe Pisang dan Talam Marmer

Oleh : Resna Nata

Seorang teman "bergumam" gara gara beberapa kali rapat mendapat snack box yang isinya "itu lagi - itu lagi".  Gumamannya yang pasti berisi kata inti "bosan".  Mungkin pengusaha snack nya kehabisan ide untuk mengisi box, atau mungkin pegawai perusahaan snacknya hanya expert pada pembuatan makanan tertentu saja.  Padahal banyak sekali kue tradisional yang layak untuk menjadi pengisi snack box yang cara pembuatannya simpel dan bahannya pun mudah didapat.

Kali ini saya ingin bercerita tentang kue kue berbahan hunkwe/hunkue/hungkue bercitarasa manis yang menurut saya layak dijadikan salah satu varian pengisi box.  Lengkap dengan cerita saya mencoba membuat/menyajikan kue tersebut.

Membuat kue merupakan salah satu jenis keterampilan yang bisa dipelajari siapa saja.  Dan karena kategorinya adalah keterampilan, maka semakin sering dipraktekan akan semakin luwes/lihai.  Bicara tentang bakat, saya percaya bahwa bakat hanya salah satu hal dari sekian banyak hal yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang.  Saya lebih percaya, ada atau tidak ada bakat dalam diri seseorang, faktor kegigihan lebih berperan untuk membuat seseorang terampil dalam satu bidang.  Dan faktor kegigihan bisa didorong oleh beragam motif entah karena minat/kesukaan atau kebutuhan.  Deuh, ngelantur lagi saya hihi...

Hunkue/hunkwe/hungkwe sebenarnya adalah sebutan untuk tepung bahan kue yang berasal dari kacang hijau.  Tapi saya tidak tahu pasti apakah semua produk berjudul "tepung hunkwe" yang dijual/didisplay di toko memang berbahan kacang hijau, mengingat sebagian besar harganya cenderung sangat murah.  Saya mendapat informasi bahwa banyak produk dengan kemasan bertuliskan "hunkwe" isinya adalah tepung sagu aren.  Tapi saya tidak bisa memastikan kebenarannya.

Hanya saja ketika membuat kue kue yang resep dan cara membuatnya akan saya sampaikan di bawah ini, hasil yang saya dapat ketika menggunakan tepung hunkwe kemasan (murah) yang saya beli di supermarket dan ketika mensubstitusikannya dengan tepung sagu aren yang saya beli kiloan di pasar tradisional, hasilnya sama saja.

Kue berbahan tepung hunkwe yang pernah saya buat adalah Cente Manis (Cantik Manis/Jentik manis), Talam Marmer dan Hunkwe Pisang.  Kue kue ini adalah kue kue yang sudah dikenal sangat lama di Indonesia.  Hebat juga kreatifitas orang orang zaman dulu dalam memanfaatkan beragam bahan yang ada di sekelilingnya.  Dari bahan yang nyaris sama bisa tersaji beberapa kudapan yang nampak berbeda.

1.  Resep dan Cara Membuat Kue Cente Manis/cantik Manis/Jentik Manis

Di masa kecil saya dulu, ada beberapa toko kue dan roti yang menjual snack baik tradisional maupun modern.  Dan kue cente manis ini termasuk yang ada di hampir setiap toko kue.  Biasanya disajikan dengan kemasan plastik tebal.  Dulu nampaknya tidak berasal dari satu produsen, karena jenis kue yang sama (cente manis) ini tampil dengan sedikit perbedaan.  Sekarang saya bahkan pernah masuk ke toko kue/snack dan tidak terdapat kue ini (mungkin produsennya sedang libur?).

Ternyata untuk menyajikan kue yang cantik, terkemas dalam plastik yang rapi itu pertama kali tidak semudah yang saya pikirkan.  Membungkus kue saat masih panas dengan adonan yang semi cair itu "sesuatu" banget hehe...Melipat plastik pembungkus berisi adonan semi cair yang panas itu buat saya awalnya benar benar menguji kesabaran.

Dengan takaran bahan yang saya tuliskan di sini diperlukan sedikit kecepatan agar adonan tidak keburu dingin yang akhirnya tidak bisa dikemas dengan cantik, padahal memaksakan diri membungkus di awal saat adonan sangat panas/masih agak cair juga tidak mudah.

By the way, akhirnya saya menemukan trik/cara yang sedikit mudah untuk membungkus kue cente manis dengan plastik ini.  Yakni dengan menuangkan sekitar 2 sendok adonan ke sekitar 5 - 8 buah kemasan pembungkus terlebih dulu, baru bungkus plastiknya dilipat dimulai dari bungkus yang pertama kali dituang.  Dengan cara begini saya tidak harus membungkus kue dalam kondisi ekstra panas, namun adonan masih bisa dibentuk dengan rapi

Berikut resep, bahan dan cara membuat kue cente manis yang saya buat di rumah :



Bahan
125 gram tepung hunkwe
300 gram gula pasir (lebih baik gunakan jenis yang putih)
1/4 sdt garam
1000 ml santan dari 1 butir kelapa parut
2 lembar daun pandan, robek, ikat
50 gram sagu mutiara rebus
Plastik tebal ukuran 15x20 cm                                                                                                   

  1. Cara Membuat :
  2. 1. Lebih dulu rebus sagu mutiara, didihkan air sek
  3. itar 500 ml, masukan sagu mutiara, rebus 3 menit, diamkan 1/2 jam, rebus kembali 3 menit (ulang jika sagu mutiara belum bening), saring di air mengalir (harus bersih dari air perebusnya karena bisa mengubah warna adonan hunkwe) rendam dalam air bersih. Pastikan sagu mutiaranya matang (berwarna bening)
2.  Satukan santan, tepung hunkwe, gula pasir, garam dan daun pandan di wajan. Aduk dengan whisk sampai semua bahan larut
3.  Rebus adonan hunkwe dengan api cenderung kecil sambil diaduk terus dengan sutil kayu hingga meletup letup dan matang merata, lalu dilanjutkan dengan api besar hingga adonan matang sempurna (tidak berasa tepungnya) biasanya ditandai dengan warna adonan berubah lebih bening (Cicipi saja)
4.  Masukan sagu mutiara rebus, aduk rata hingga meletup letup kembali 
5.  Angkat dan bungkus adonan hangat hangat dengan plastik kurang lebih 2 sdm, lipat plastik kanan kiri (panjang) dan atas bawah dengan rapi 

Catatan : saya menggunakan plastik ukuran 20x30-05 yang dibelah 2 dan dibagi 2, biasanya jika kita beli plastik tebal ditawari 05 atau 08 (lebih tebal), pilih yang 05 saja.

2.  Resep dan Cara Membuat Kue Hunkwe Pisang

Selain disajikan dengan cantik dihias butiran sagu mutiara, hunkwe juga bisa disajikan cantik dengan hiasan irisan pisang.  Resep dan cara membuatnya hampir sangat mirip dengan kue cente manis, tapi penampilannya nampak sedikit berbeda.


Bahan :
125 gram hunkwe
300 gram gula pasir
1/8 sdt garam
1 sdt cokelat bubuk
1000 ml santan dari 1 butir (350-400 gram) kelapa parut
3 buah pisang (pilih yang manis dan berwarna kuning cerah)
Plastik tebal ukuran 20x15 cm untuk membungkus

Cara Membuat 
1. Rebus pisang dalam air mendidih selama 5-7 menit, angkat, tiriskan. Setelah dingin potong potong serong sekitar 0,5 cm. Saya merekomendasikan penggunaan pisang kepok jenis yang berdaging buah kuning

2.  Aduk hunkwe, gula, garam, cokelat dan santan hingga larut merata. Rebus hingga mendidih dan matang, gunakan sutil kayu yang tipis ujungnya, aduk terus agar tidak mengerak. Gunakan api yang cenderung kecil terlebih dahulu agar hunkwe matang merata dilanjutkan dengan api besar hingga adonan matang sempurna

3.  Letakkan irisan pisang di tengah plastik pembungkus, tuang adonan hunkwe di atas pisang. Lipat dan rapikan bagian kanan kiri dan atas bawah plastik pembungkus

Catatan
-  Tentang plastik pembungkus, lihat resep cente manis yang sudah saya tulis

-  Jika ingin lebih praktis, tidak ribet dengan proses pembungkusannya, hunkwe pisang bisa dibuat berlapis menggunakan loyang atau menggunakan cetakan kue kecil kecil.  Jika ingin membuat kue berlapis dengan loyang, adonan dibuat sebagian sebagian.  Letakkan pisang di bagian bawah loyang, lalu tuang adonan pertama, setelah dingin letakkan pisang kembali dan tuang sisa adonan yang dimasak berikutnya

3.  Resep dan Cara Membuat Talam Hunkwe Marmer

Dari tiga resep yang akan saya tampilkan dalam cerita kali ini, resep terakhir merupakan resep hunkwe dengan cara pembuatan paling mudah.  Kue dengan penyajian rerakhir ini bisa dibekukan di freezer dan menjadi jajanan yang disebut Es Gabus.


Bahan :

250 gram tepung hunkwe
450 gram gula pasir (bisa gunakan 600 gram jika suka manis)
2 liter santan dari 1,5 butir kelapa
1/4 sdt garam
3 lembar daun pandan, robek robek,ikat
2 sdt cokelat bubuk cairkan dengan 50 ml air panas matang

Cara Membuat :
1.  Campurkan santan, tepung hunkwe, gula pasir, garam dan daun pandan dalam wajan, aduk terlebih dulu hingga larut dengan whisk

2.  Letakan wajan di atas kompor, gunakan api kecil, aduk terus dengan sutil kayu hingga meletup letup matang merata lalu besarkan apinya sambil terus diaduk hingga matang sempurna(berwarna agak bening dan tidak terasa tepungnya

3.  Matikan apinya, sisihkan sekitar 1/3 bagian adonan ke wajan yang lain, masukkan cokelat bubuk yang telah dicairkan, aduk rata hingga meletup letup kembali. Yang 2/3 bagian dibiarkan tetap putih.

4.  Tuang sebagian adonan putih ke dalam loyang yang telah dibasahi air, lalu tuang di tengah tengah loyang sebagian adonan cokelat. 

5.  Tuangkan kembali sebagian adonan putih di tengah tengah loyang, dan terakhir sisa adonan putih. Buat motif dengan tusuk sate yang diputar putar

6.  Dinginkan, balik loyang setelah bagian pinggir talam dilepas dari dinding loyang dengan pisau dan potong potong setelah kue benar benar dingin.

Tuesday, September 24, 2019

Cara Menghasilkan Serabi / Sorabi / Serabi Tepung Beras Asli Tradisional Khas Parahiyangan Yang Berongga, Berserat Bagus Dan Kembung Tanpa Pengembang Sintetis

Oleh Resna Nata

       Lumayan lama saya tidak menulis cerita tentang pengalaman saya mencoba resep resep baru.  Sebenarnya selama tidak mengisi blog, saya tetap mencoba resep resep baru, hanya saja saya cuma mencatatkannnya di aplikasi instagram atau cookpad yang penggunaannya lebih mudah, cukup menggunakan handphone dan tidak perlu membuka laptop atau notebook.  Di aplikasi tersebut memang ada pembatasan jumlah karakter/huruf, sehingga untuk orang yang senang bercerita seperti saya, menuliskan pengalaman dengan harapan bisa memberikan gambaran lebih lengkap bagi orang lain yang akan mencoba jadi tidak cukup ruang.

      Menulis juga kadang butuh mood yang bagus, jika tidak mood biasanya tidak banyak ide yang terfikir atau tidak banyak pengalaman yang tertuang.  Halahhh...malah cerita apa ini saya ya heheh...

      Kali ini saya ingin bercerita tentang kue Serabi a.k.a Sorabi a.k.a Surabi yang banyak terdapat di sekitar saya.  Serabi ini sebenarnya kudapan tradisional yang tidak asing di Indonesia, meski masing masing daerah punya kekhasan sendiri sendiri.  Di Purwokerto, tempat saya dulu melanjutkan pendidikan sekitar tahun 90 an biasanya orang menjual serabi dengan perpaduan serabi asin dan manis (dengan pemanis gula aren) yang dibuat bercampur, biasanya adonan bagian bawah serabi asin lalu ditambah adonan serabi di atasnya (eh, masih gak ya ini?).  Ada serabi kinca, ada pula serabi dengan fermentasi.  Tapi di sini serabi yang saya bahas adalah serabi khas Parahiyangan.  Biasanya berbahan tepung beras dan disajikan bersama sambal oncom baik sambal oncom kering maupun

     Saya ingin membuat serabi tradisional yang otentik, dengan resep yang tanpa bahan kimiawi sintetis. Saya ingin membuat serabi yang berserat dan kembung secara alami seperti di penjual penjual serabi pinggir jalan.  Awalnya saya berkali kali mencoba dengan tepung beras kemasan, tapi selalu saja serabi yang saya buat tidak berongga.  Sampai akhirnya saya menyerah dan menambahkan food additive baking soda/soda kue, hasil akhirnya menurut saya malah kelihatan agak aneh, karena permukaannya jadi berlubang lubang tidak seperti serabi tradisional otentik yang saya inginkan.

     Akhirnya jadi ingat tukang serabi di kampung halaman ibu waktu saya masih kecil dulu, yang memulai aktivitasnya dengan membuat tepung beras sendiri.  Beliau membuat tepung beras dengan cara menumbuk beras di dalam "jubleg" batu besar dengan "halu".  Bertahap, sebagian sebagian diayak, dan butiran yang masih besar dan tidak tersaring dimasukkan kembali ke dalam "jubleg" untuk ditumbuk lagi.  Begitu terus hingga tersisa sedikit saja butiran yang tidak tersaring.

     Tentu saja saya tidak akan membuat tepung beras dengan cara seperti itu.  Saya melihat orang membuat tepung beras dengan cara menghaluskannya di jasa gilingan tepung.  Tukang giling tepung terdekat di rumah saya ada di pasar Pancasila.

     Kata ibu saya biasanya sebelum beras ditepung biasanya beras direndam terlebih dahulu.  Saya fikir ini dulunya sebagai upaya memudahkan proses penumbukan agar beras lebih empuk dan butiran tepungnya bisa lebih halus.  Nenek saya biasa mengupah orang untuk menumbuk beras jadi tepung, tapi bukan untuk membuat serabi melainkan untuk membuat kudapan bubur sumsum atau gorengan tempe.  

     Maka karena waktu yang leluasa bagi saya adalah di malam hari, maka proses perendamannya saya lakukan di malam hari dan ditiriskan sepanjang malam.

Berikut cara saya membuat tepung beras sendiri :

Bahan
1 Kg Beras kualitas baik
Air untuk merendam, lebihkan sekitar 2 cm dari permukaan beras

Cara membuat :
1.  Cuci bersih beras, lalu rendam selama kurang lebih 2 jam.
2.  Tiriskan beras dan biarkan semalaman dalam proses penirisan, baru pagi hari digiling.
3.  Jika ingin menyimpan tepung beras dalam waktu lama, jemur tepung beras hingga kering (saya biasanya menggunakan tampah anyaman bambu yang dialasi kertas koran) lalu dinginkan, dan baru masukkan ke dalam wadah kedap udara setelah dingin.

Catatan :
Serabi yang menggembung dan berserat dihasilkan dari tepung beras yang baru digiling (masih segar).  Tepung beras yang disimpan lama menghasilkan rongga serabi yang tidak terlalu bagus.

     Saya mencoba mendapatkan resep serabi dari penjual serabi, meski sedikit tidak yakin mereka akan membuka semua rahasianya.  Tapi setidaknya komposisi resepnya saya dapat.  Ibu penjual serabi bilang dia biasa membuat adonan serabi dengan bahan 5 kilogram tepung beras dengan 2 kilogram kelapa parut.  Beliau bilang tidak menggunakan santan dan memilih kelapa yang setengah tua.  Berdasarkan pengalaman saya, 1 butir kelapa tua memiliki berat daging antara 350 - 450 gram,  dengan mengambil rata rata berat kelapa adalah 400 gram maka 2 kilogram kelapa kira kira berasal dari 5 butir kelapa.  Jadi perbandingannya adalah sekitar 1 butir kelapa untuk 1 kilogram tepung.  By the way, saya bahkan bertanya jika tidak habis dalam sehari apakah adonan dibuang atau serabinya dibagikan ke tetangga.  Ibu tersebut mengatakan, adonan serabi bisa disimpan di kulkas.   Tapi saya kok merasa kurang mantap jika membuat serabi tanpa santan hehe..

     Kalau tips and trick nya saya sebenarnya sudah dapat lama, dari cerita tukang serabi di kampung halaman waktu saya kecil tadi, katanya adonan campuran tepung dan santan digilas dan dibanting banting selama beberapa waktu.  Perkiraan saya, hal tersebut dilakukan untuk "menangkap" udara (waduh, pilihan katanya bagaimana yah biar tidak terdengar konyol ?  hihi) agar serabinya berongga.

Sorabi/Serabi/Surabi Tepung Beras Tradisional Khas Bandung Kembung dan Berserat foto resep utama

Akhirnya dengan berbekal informasi yang saya dapat sepotong sepotong itu, saya mencoba membuat serabi.  Pertama kali mencoba dan berhasil sedikit menggembung dan berongga, senangnya luar biasa.  Setelah itu saya coba membuat adonan serabi dengan cara menggunakan mixer, rongganya bahkan lebih bagus lagi (malah berlebihan menurut saya sih).  Dan ternyata membuat serabi dari tepung yang dihaluskan sendiri (dengan mesin hihi) yang telah disimpan lama hasilnya tidak bagus, seratnya minim dan tidak kembung.


Berikut resep serabi yang saya buat :

Bahan

225 gram tepung beras haluskan sendiri yang masih baru (saya menggunakan jasa giling tepung di pasar)
25 gram tepung tapioka (agar sedikit kenyal)
100 gram kelapa muda kupas parut
1 sdt peres garam
500 - 550 ml santan (saya menggunakan 130 ml santan kemasan dicampur air)

  1. Cara Membuat :

1.  Uleni tepung dan kelapa parut dengan 200 ml santan sekitar 10 menit (lebih lama lebih baik), masukkan sisa santan, kocok dengan balloon whisk sampai menghasilkan banyak gelembung/busa (saya sekitar 15 menit, lebih lama lebih baik).

2.  Diamkan adonan minimal selama dua jam (lebih lama lebih baik, tapi jangan kelamaan nanti basi).

3.  Siapkan cetakan serabi, olesi cetakan dengan minyak sayur (saya menggunakan cetakan alumunium), panaskan dengan api sedang cenderung besar hingga jika diciprati air akan berdesis.

4.  Tuang adonan, tutup dengan tutup yang juga sudah dipanaskan (tutup cetakan juga harus panas agar kembung).

5.   Gunakan api yang cukup besarnya, api kecil membuat bagian bawah serabi menjadi alot, api yang terlalu besar membuat serabi cepat gosong meski bagian tengahnya masih mentah 


  1. Catatan : 
  2. -  serabi ini juga bisa dibuat tanpa santan, rasanya memang jadi kurang gurih tapi lebih kembung, dan takaran air di resep ini menghasilkan serabi yang sangat empuk, jika tidak suka serabi yang terlalu empuk, kurangi takaran airnya (sekitar 500 ml tergantung kondisi dan jenis beras yang dijadikan tepung).
  3. -  serabi juga sensitif air, jika terlalu encer serat yang dihasilkan jadi tidak terlalu bagus, saran saya coba dulu dengan 500 ml air (jika menggunakan santan kemasan, jika bukan santan kemasan coba dulu 475 ml), uji dulu membuat 1 buah serabi, jika dirasa kurang baru tambahkan sisa airnya.  Serabi yang terlalu kental biasanya bagian tengah (dan atasnya) sukar matang meski bagian bawahnya sudah gosong
  4. -  Pastikan cetakan benar benar panas termasuk tutupnya dan selalu lakukan kontrol apinya
  5. Serat yang ekstra banyak didapat setelah mencoba membuat adonan serabi dengan menggunakan mixer,   adonan serabi ini dimixer selama 15 menit dengan kecepatan sedang, dan serat yang terlihat seperti ini :
  6.                                            
  7. Serabi juga bisa dibuat tanpa parut kelapa (terbalik dengan resep ibu penjual serabi yang saya "wawancarai"), dan hasilnya seperti ini :
  8.